Mengapa
Harus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Airlangga ?, Bukan Yang Lain..
Oleh
: Ahmad Sholikin
KETUM
IMM AIRLANGGA 2011-2012
Banyak
sekali organisasi-organisasi yang berada di level mahasiswa, mulai yang
berideologi kiri “nggeduk” hingga
yang memiliki ideology kanan “poll” pun
juga ada. Mahasiswa adalah sebagai agent
of change, jadi pastinya semua organisasi pengkaderan menginginkan
kader-kadernya memiliki saluran untuk melampiaskan hasrat keorganisasiannya di
level mahasiswa. Di Nahdhotul Ulama’ memiliki PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia) salah satu elemen mahasiswa
yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia
ke depan menjadi lebih baik. Selain itu juga ada KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia) yang muncul sebagai
salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan
mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus
(FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Yang memiliki semboyan Negarawan
Muslim. Kemudian ada juga HMI (Himpunan Mahasiswa Muslim Indonesia), inilah
organisasi mahasiswa islam tertua di Indonesia. Selain itu ada juga GMNI
(Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia) yang memiliki ideology Nasionalis. Kalau dalam Organisasi kita
Muhammadiyah maka ada IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang menampung
aspirasi dan mencetak kader dari kalangan Mahasiswa.
Berbagai
macam organisasi di atas adalah berbagai gerakan yang ada di level mahasiswa, akan tetapi masih banyak lagi
gerakan-gerakan yang lain yang belum bisa saya sebutkan satu-persatu. Lalu
mengapa kita harus memilih Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi
atau gerakan untuk kita ikuti dan kita hidup-hidupi ? Dan kenapa bukan yang
lain ? Apa sih yang di tawarkan oleh IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)
sehingga kita harus menjatuhkan pilihan kita kepadanya ? Berbagai pertanyaan
diataslah yang ingin di jawab oleh penulis melalui tulisan singkat ini.
Pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan pencetus
nama IMM adalah Drs. Moh. Djazman
Al-kindi yang juga merupakan koordinator dan sekaligus ketua pertama.
Muktamar IMM yang pertama pada 1-5 Mei 1965 di kota Barat, Solo dengan
menghasilkan deklarasi yang dibawah ini. IMM adalah gerakan Mahasiswa Islam.
Kepribadian Muhammadiyah adalah Landasan perjuangan IMM, Fungsi IMM adalah
sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (sebagai stabilisator dan
dinamisator).
Ilmu adalah amaliah dan amal adalah Ilmiah IMM. IMM
adalah organisasi yang syah-mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan
dan falsafah negara yang berlaku. Amal IMM dilakukan dan dibaktikan untuk
kepentingan agama, nusa dan bangsa. Kemunculan IMM adalah dalam upaya
mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah baik yang berada di struktural
ataupun diluar dan juga simpatisan, baik yang berekonomi atas, menengah ataupun
bawah harus dapat memahami dan mengetahui Muhammadiyah secara general ataupun
secara spesifik sehingga tidak muncul kader-kader Muhammadiyah yang radikal
(berwawasan sempit). Penegasan motivasi etis ini sebenarnya merupakan
interpretasi (pemahaman) dari firman Allah SWT. dalam QS. Al-Imran:104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.“
Dan diharapkan kader-kader Muhammadiyah yang khusunya
IMM dapat merealisaasikan motivasi etis diantaranya dengan melakukan dakwah
amar ma`ruf nahi munkar, Fastabiqul Khoirot (berlomba-lomba dalam kebajikan
& demi kebaikan).
Itulah sekilas kelahiran IMM yang sampai sekarangpun
masih ada oknum-oknum yang mempersoalkannya (walaupun sudah terbit buku Yang
menangkal isu tersebut dengan judul 'Kelahiran Yang Dipersoalkan oleh Farid
Fatoni). Dan sekarang kita telah tahu bahwa IMM lahir memang merupakan suatu
kebutuhan Muhammadiyah dalam mengembangkan sayap dakwahnya dan sekaligus
merupakan suatu aset bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam kemerdekaan
ini.Karena IMM merupakan suatu kebutuhan intern dan ekstern itu pulalah, maka
tokoh-tokoh PP Pemuda Muhammadiyah yang berawal dari HMI kembali ke IMM sebagai
anak atau ortom Muhammadiyah. Mereka yang dulu turut mengembangkan HMI
disebabkan karena IMM belum lahir dan keterlibatan mereka dalam tubuh HMI hanya
sebatas mengembangkan ldeologi Muhammadiayah. Dan sampai sekarangpun HMI masih
dimasuki oleh kalangan mahasiswa dari berbagai unsur ormas Islam, yang pada
akhimya berbeda dengan orientasi Muhammadiyah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
benar-benar murni didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yang pada waktu
itu diketuai oleh Bapak H.A. Badawi.
Dasar Pemikiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah, bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai gerakan
mahasiswa Islam perlu mengambil peran lebih besar dalam gerakan pencerahan dan
pemberdayaan umat dengan secara intens terlibat dalam peran-peran sosial, di
wilayah lokal, regional, dan nasional. Populasi kuantitatif umat yang masih
belum diimbangi dengan posisi kualitatif menjadi tanggung jawab IMM bersama
generasi muda Islam lainnya untuk memasok sumber daya manusia yang qualified.
Karenanya diperlukan formulasi strategi, taktik, dan operasional yang tepat
untuk berhadapan dengan intuisi umat masa kini dan masa depan .
Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai
bagian dari Muhammadiyah, memiliki posisi dan peran strategis dalam rangka
membangun tradisi pembaharuan Muhammadiyah. Dengan basis kekuatan yang ada di
kampus-kampus, IMM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan kader-kader akademis di masa depan. Posisi ini
meniscayakan IMM untuk selalu melakukan revitalisasi visi, misi, peran, agenda,
program, strategi, metode, serta taktik gerakan. IMM perlu melakukan penguatan
gerakan, baik dari segi gagasan maupun program aksinya.
Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai
generasi muda bangsa Indonesia menjadi bagian yang tak bisa mengelakkan diri
dari berbagai peristiwa kerakyatan dan kebangsaan. Oleh karena itu IMM dituntut
memiliki kecakapan dalam memberikan jawaban yang tepat terhadap dinamika bangsa
Indonesia dalam berbagai sektor; sosial, politik, ekonomi, hukum, hankam, dan
lainnya. Keniscayaan ini menjadi sangat vital karena IMM bersama generasi muda
lainnya adalah tumpuan harapan penerus nasib bangsa. Maka IMM harus mampu
menjadikan dirinya sebagai bagian terpenting milik rakyat dan bangsa Indonesia.
Dari penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan
bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tidak berjuang untuk kepentingan
organisasinya sendiri saja, tetapi juga berjuang untuk umat islam dan juga
untuk Bangsa, Negara Indonesia tercinta ini. Jadi jika ada ada mahasiswa yang
bilang bahwa “Ngapain di IMM (Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah, Itu kan organisainya Muhammadiyah yang hanya memikirkan
dan berjuang untuk Muhammadiyah ?
Mending ikut yang netral aja ?” Kata-kata itu akan sering di lontarkan oleh
Mahasiswa yang tidak mengetahui apa cita-cita dan landasan berfikir dari di
ciptakannya Persyarikatan Muhammadiyah. Setelah mengetahui apa yang menjadi
tujuan dan landasan berfikir dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah maka tidak ada
alasan bagi kita untuk memilih organisasi lain yang berlagak seperti organisasi
yang so’ islamis, so’ nasionalis dan
so’-so’ apalah itu. Karena dalam IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah) ketiga
tujuan tersebut telah ada dan di jadikan sebagai landasan berfikir dan
bergerak.
Walaupun di dalam Universitas yang Negri seperti
Universitas Airlangga organisasi IMM adalah ORMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra
Kampus) yang notabene adalah illegal
(yang di maksud illegal adalah tidak
bisa mendapatkan fasilitas dari universitas, ini merupakan peraturan dari Orde
Baru yang masih di terapkan karena pemerintah takut kalau-kalau mahasiswa bisa
bertindak dan bergerak massif seperti pada era reformasi. Ini merupakan upaya
agar pergerakan mahasiswa menjadi terbatas dan tidak memiliki kekuatan super
power seperti jaman ORBA). Walaupun kita tidak mendapatkan fasilitas dari
Universitas tetapi itu tidak akan menyurutkan tekad dan niat kami untuk terus
bergerak dan berkembang menjadi organisasi atau wadah para kader Muhammadiyah
dan juga kader bangsa yang ingin menjadi calon pemimpin negri ini di masa
depan.
Seperti dalam cuplikan Mars Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah :
Ingatlah Ingat-Ingat....
Niat tlah di ikrarkan
Kitalah cendekiawan berpribadi
Susila cakap taqwa kepada Tuhan
Pewaris Tampuk Pimpinan ummat nanti
Immawan dan Immawati
Siswa teladan Putra harapan
Penyambung Hidup generasi
Siswa teladan Putra harapan
Penyambung Hidup generasi
Ketika niat telah di ikrarkan untuk menjadi kader
Persyarikatan, Kader Islam dan Kader Bangsa kita harus menepati dari janji kita
itu. Maka dari itu mari kita satukan misi untuk kemajuan ummat islam dan juga
untuk kemajuan dari Bangsa Indonesia kita yang tercinta ini. Karena kita adalah
mahasiswa yang memiliki ideology islam dan juga ingin berbakti kepada agama,
Negara dan bangsa, maka satu kata yaitu bergabung bersama IMM Airlangga. Mari
kita mengikatkan jiwa, raga kita kepada IMM Airlangga dan satu ikatan yang kita
bangun atas dasar cinta kepada Agama kita, cinta kepada Nabi Muhammad S.A.W,
cinta kepada bangsa Indonesia dan khususnya cinta kepada kampus kita
Universitas Airlangga Surabaya. Ketika hati, jiwa dan fikiran kita sudah di
ikat maka kekeluargaan akan terbentuk dalam sebuah organisasi, apabila ada satu
keluarga yang senang, sedih, sakit, gembira maka akan kita rasakan
bersama-sama. Mari kita jadikan IMM Airlangga ini sebagai rumah kita yang
ke-dua, mari semua anggota IMM Airlangga ini kita jadikan keluarga kedua kita
setelah keluarga kita yang ada di rumah.
Satu kata : Qum
Fa Angdzir ( Bangun dan berikanlah Peringatan) jargon dari IMM
Airlangga. Semoga jargon ini bisa merasuk kedalam hati dan fikiran kita dan
kemudian akan menjadi semangat kita untuk bergerak dalam perbuatan.
Akhir Kata:
Billahi Fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khoirot.
Wasalamualaikum warah matullohi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment please...