Senin, 27 Februari 2012

KEBIJAKAN IMM Airlangga PERIODE MUKTAMAR III

1.   Bidang Organisasi
    Bidang Kader diarahkan pada penguatan tri kompetensi dasar yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai pelaku perubahan sosial masyarakat. Bidang organisasi diarahkan pada tercapainya struktur dan fungsi organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakan Ikatan dalam mencapai tujuannya. Program konsolidasi gerakan IMM juga diarahkan pada terciptanya kekuatan gerak IMM baik kedalam maupun keluar sebagai modal penggerak bagi pengembangan gerakan IMM.
a.   Percepatan perkaderan ke tingkat grassroot internal.
b.   Mendorong terbentuknya korps Instruktur hingga ke cabang di semua daerah.
c.    Paradigma perkaderan diarahkan kepada paradigma perkaderan berbasis realitas dan sensitif gender.
d.   Menciptakan mekanisme kontrol dan  keamanan organisasi.
e.   Meningkatkan kapasitas manajemen organisasi.
f.     Mengawal tertib organisasi.
g.    Menguatkan kemampuan dokumentasi organisasi, penelusuran dan penjagaan dokumen-dokumen penting organisasi.
h.   Bersama bidang lain yang terkait, menciptakan system database kader berbasis teknologi.

Ketua Bidang Kaderisasi : Imm. Fuad Fahmi Hasan (087839882295)
Sekretaris Bidang Kaderisasi : Immi. Qisthy Wulandari    
anggota :
  1. Imm. Johan Andi Luhung           
  2. Immi Megatri Ratna Safitri         
  3. Immi. Umi Himawan                 
  4. Immi. Megawati                     
2.   Bidang keilmuan
    Diarahkan pada penguatan basis metodologi kader dan kultur keilmuan di semua lini. Bidang ini darahkan untuk mengakomodir bakat dan minat seni budaya di Indonesia.
a.   Mendorong terciptanya kantong-kantong intelektual kader.
b.   Menguatkan kapasitas dan memperkaya  metodologi kader.
c.    Mendorong terciptanya kantong-kantong integrasi antara disiplin ilmu akademis dengan gerakan IMM.

Ketua Bidang Keilmuan : Immi. Elfira Maya Adiba   (085655480447)
Sekretaris Bidang Keilmuan : Imm. Nyuharto Eko   
anggota :
  1. Immi. Fifin Nurafina                   
  2. Immi. Shofiyati Rochmah           
  3. Immi. Nur Amaliyah                
3.   Bidang Media dan Pengembangan Teknologi
    Diarahkan pada terciptanya media komunitas yang mumpuni, meningkatnya bargaining position dengan media dan menjadikan teknologi sebagai bagian integral dari pengembangan IMM.
a.   Menciptakan media komunitas yang mumpuni.
b.   Melakukan bargaining power dengan media lainnya.
c.    Menciptakan kultur menulis di IMM.
d.   Menciptakan kultur penggunakan teknologi mutakhir dalam gerakan IMM, dalam hal ini termasuk peningkatan kapasitas kader terhadap teknologi.
e.   Bersama bidang organisasi menciptakan database kader yang mumpuni dan efektif.

Kabid Media & Perkembangan Teknologi : Immi. Lusiana Ulfa H.          (085733243743)
Sekbid Media & Perkembangan Teknologi : Imm. Azrohal Hasan          
anggota :
  1. Immi. Yunita Rokhmawati  
  2. Immi. Nuara Aguilika        
  3. Immi. Fajar Ina                
  4. Immi. Hajar                     
  5. Immi. Sofie                     
4.   Bidang Hikmah
    Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial-politik IMM di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam peran serta sosial politik generasi muda. Pemetaan basis data sosial politik dan budaya, penguatan peran intelektual kader, laboratorium politik dengan pengayaan khazanah sosial politik dan budaya.
a.   Menguatkan konsolidasi gerakan di tingkat internal dalam merespon isu-isu nasional.
b.   Meningkatkan bargaining power IMM dalam rangka mempengaruhi kebijakan.
c.    Menindaklanjuti lembaga sustain di bidang Hikmah yang concern ke advokasi .
d.   Mendorong kultur aktivitas gerakan berdasar analisis dengan data dan metodologi yang lebih baik.
e.   Penguatan kapasitas gerakan kader  terfokus pada kapasitas analisis dan strategi sosial-politik.

Ketua Bidang Hikmah : Immi. Lilis Alfiani               (085730924874)
Sekretaris Bidang Hikmah : Imm. Mukhibuddin            
anggota :
  1. Imm. Hafizuddin Ahmad          
  2. Immi. Raisa Aribatul Hamidah  
  3. Immi. Retno Achsana Syahadah
  4. Immi. Aisyah Yasmin  
5.   Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Serta Lingkungan Hidup
    Diarahkan untuk menjadikan institusi IMM mampu melakukan penguatan-penguatan di masyarakat untuk terciptanya kemandirian.
a.   Mendorong terbentuknya lembaga berkelanjutan di bidang pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup.
b.   Menguatkan kapasitas analisis dan gerakan kader dalam pemberdayaan masyarakat.
c.    Membuat konsep fokus pemberdayaan IMM untuk masyarakat dan lingkungan hidup.
d.   Membuat konsep untuk mendorong masyarakat agar melestarikan lingkungan hidup.

Ketua Bidang Sosial & Budaya Masyarakat : Imm. Zulkifli Abdul Latif (085649154732)
Sekretaris Bidang Sosial & Budaya Masyarakat : Immi. Sarah Syafira 
anggota :
  1. Imm. Fadli             
  2. Immi. Livia Ardine 
  3. Imm. Rizky Novianto
  4. Imm. Amrizal                   
6.   Bidang Ekonomi
    Diarahkan pada pengembangan kapasitas kewirausahaan kader dan kemandiran organisasi secara ekonomi.
a.   Menguatkan serta mengembangkan Badan Usaha Milik Ikatan menjadi lembaga berkelanjutan dengan pengelolaan profesional.
b.   Menjalin kemitraan ikatan dengan lembaga-lembaga pemerintahan dalam hal sosial ekonomi.

Ketua Bidang Ekonomi : Immi. Ristaqul Husna Belgania    (085258098188)
Sekretaris Bidang Ekonomi : Imm. Gunawan                     
anggota :
  1. Immi. Meytha Aisyi
  2. Immi. Effa       
7.   Bidang Immawati
    Diarahkan pada upaya penguatan penguatan jati diri dan peran aktif potensi sumber daya putri dalam transformasi sosial menuju masyarakat utama. Peran-peran ini berbasis pada paradigma adil gender.
a.   Melakukan pengarusutamaan gender di tubuh internal IMM.
b.   Melakukan respon terhadap isu-isu kemanusiaan dengan basis paradigma adil gender.
c.    Menciptakan database kader yang baik dan mekanisme transfer kader yang efektif dari IMMawati ke ortom lainnya.
d.   Penguatan IMMawati.

Ketua Bidang Immawati : Immi. Anis Maslahah                 (081515597832)
Sekretaris Bidang Immawati : Immi. Izfa Rifdiani   
anggota :
  1. Immi. Dian Dewanti           (085745241369)
  2. Immi. Azizah Rahmawati (085749813249)
8. Bidang Dakwah
    Bidang Dakwah diarahkan pada gerakan dakwah Islam bernuansa pencerahan dan menggembirakan masjid kampus sebagai basis gerakan dakwah IMM.
a.   Merevitalisasikan gerakan dahwah jamaah sesuai dengan kearifan lokal.
b.   Pemetaan potensi kader da’i terhadap tuntunan pergumalan dakwah kampus.
c.    Mendayagunakan masjid sebagai basis gerakan dakwah.
d.   Mendorong terjadinya gerakan tajdid di seluruh kampus.
e.   Membentuk laboraturium dai ikatan.

Ketua Bidang Dakwah : Imm. Fatur               (085648004946)
Sekretaris Bidang Dakwah : Imm. Devi. Ersa          
anggota :
  1. Imm. Muis   
  2. Imm. Syarif 
  3. Imm. Syafa’ 
Pimpinan 
pimpinan komisariat        : Immawan Ahmad Sholikin                 (085730458141)
Wakil                               : Immawati Cintya Amy Pratitiningtyas         (087806509234)
Bendahara                       : Immi. Deykha Aguilika                      (085749540808)
Sekretaris                        : Immi. Dyah Restiyani                        (083894478989)
                                         Immi. Nur Ika Fatmawati                             (085731968692)

Senin, 20 Februari 2012

Catatan Kecil Seorang Kader Ikatan

“Hakikat Mahasiswa dalam Perspektif Ikatan”

Di usia kita yang sudah semakin meningkat, atau selalu bertambah dari tahun ketahunnya. Di masa kita yang telah berlalu dan tidak akan dapat kembali lagi, sebagaimana kata Imam Al-Ghozali saat bertanya kepada muridnya; salah satu pertanyaan tersebut adalah “Hal apakah yang paling jauh dari mu ?” Sang murid ada yang menjawab “Bulan”“Matahari”“Langit”“Syurga”“Neraka”, (para murid Imam Al-Ghozali menjawab sesuai dengan kemampuan dan ilmu yang telah ia dapat). Imam Al-Ghozali pun berkata “Jawaban kalian semua itu tidak ada yang salah dan semuanya benar, tetapi ada yang lebih benar. “Yang lebih benar adalah “Masa lalu” karena masa lalu tidak akan dapat kembali lagi, Se-hari yang kemarin tak akan dapat kita ulang, Se-jam yang lalu tak akan menghampiri kita lagi, Se-menit yang lalu tak akan bisa kita jumpai lagi, Se-detik yang lalu akan pergi dan Seper Mili detik yang lalu akan berlalu dari kita tanpa bisa kembali kita ulangi. Dunia ini akan terus berlalu meninggalkan kita, tanpa kita sadari sekarang kita sudah berada pada level yang paling atas dari pengkaderan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh Negara kita yang sangat kita cintai ini.

      Seiring berjalannya waktu yang sudah sedemikian lama itu kita lewati, apakah kita sebagai seorang mahasiswa ini sudah mengetahui Apa dan Hakekat dari diri kita di ciptakan di dunia ini? Dan pertanyaan yang lebih konyol, tapi perlu kita tanyakan pada diri kita adalah sudah sejauh manakah kita memahami dan mendalami Islam yang menjadi Agama kita sejak kita lahir hingga kita sedemikian dewasa ini? Apakah kita sudah merasa berbangga diri ketika kita adalah lulusan Sekolah Islam mulai dari Bustanul Anfal, MI, MTS, MA apakah sudah ada jaminan bahwa keislaman kita sudah Kaffah. Apakah ketika kita sekolah di Play Grup, TK, SD, SMP dan SMA keilmuan kita sudah mumpuni? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang patut kiranya kita tanyakan pada diri kita masing-masing Kawan….!!! Saat kita menjadi seorang mahasiswa apakah kita masih harus menambah wawasan keilmuan dan keislaman kita? Lalu bagaimana cara kita mendapatkan semua itu? Apakah ketika kita mengikuti organisasi yang mengunggulkan ayat-ayat Tuhan dan hadist-hadist Rosululloh dan menghafalnya dan selalu meneriakkan dengan lantang kalimat-kalimat takbir kita sudah merasa paling benar? Dan apakah ketika kita mengikuti organisasi yang yang kegiatannya membuat karya-karya tulisan ilmiah, kita sudah merasa bahwa keilmuan kita sudah sangat mumpuni ? Kemudian ketika kita mengikuti organisasi-organisasi yang bergeraknya hanya di bidang sosial saja, apakah kita merasa sudah sempurna kehidupan kita? Kemudian apakah ketika kita mengikuti organisasi yang bergerak dalam bidang perpolitikan, baik High Pilitics or Praktis Politics kita merasa bahwa kita sudah menjadi seorang MAHA dari perjalanan seorang siswa ? Dan pertanyaan yang selanjutnya adalah apakah kita sudah menyadari untuk apakah kita di ciptakan di dunia ini oleh Alloh ?

      Tulisan ini akan saya mulai dengan Hakikat penciptaan manusia di muka bumi ini ? Sebenarnya untuk apa sih, manusia (kita ini….yang merasa manusia lhoo???… Ups.. emang saya g manusia ya J) di ciptakan oleh Alloh di muka bumi ini ? Menurut saya yang Pertama adalah, Bagaimana kita menyadari bahwa kita telah di ciptakan oleh Alloh di bumi ini tidak sendirian, kita berada di antara makhluk ciptaan-ciptaan tuhan yang lainnya. Sebagaimana dalam Al Qur’an Q.S Al-Imron: 110 yang Artinya:

      “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Tuhan”.

      Berdasarkan ayat diatas Penciptaan manusia dimaksudkan untuk dapat menjadi seorang khalifah yang dapat menjaga keharmonisan alam yang ada di bumi ini (Mahluk Allah). Misi kekhalifahan dalam kehidupan dunia salah satunya adalah untuk dapat menyuruh yang baik dan mencegah yang mungkar dalam rangka beriman kepada Allah sang Pencipta. Dalam ayat selanjutnya di jelaskan bahwa ketika Allah menciptakan manusia di muka bumi ini ada kekhawatiran dari Malaikat Allah bahwa manusia nanti akan berbuat kerusakan di muka bumi ini. Tetapi Allah menjawab sesungguhnya Aku lebih tahu apa yang kamu tidak ketahui” pada ayat ini keraguan itu langsung dijawab oleh Allah dengan sifat Kemaha-tahuan dari keagungan-Nya dengan kalimat inni a’lamu ma laa ta’lamuun. Sehingga dapat dapat kita ambil kesimpulan bahwa kehadiran manusia sebagai khalifatullah fil ard adalah tanda dari Kemaha-tahuan dan Keagungan Allah SWT.

      Jadi kita harus sadar bahwa kita di ciptakan Allah di muka bumi ini sebagi Khoiru Ummah (Sebaik-baik mahluk Allah), jika kita sadar merupakan sebaik-baik dari semua ciptaan Allah maka tugas sebagai seorang Kholifah atau Pemimpin adalah Tanggung jawab kita. Soo… Sebelum merasa menjadi seorang pemimpin/kholifah apakah kita sudah merasa menjadi Ummat yang Terbaik, yang akan tercermin dalam perilaku kita. Apakah perilaku kita sudah berbuat yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, karena itu adalah buah dari Iman kita kepada Allah. Jadi Iman itu tidak hanya di tunjukkan dengan beribadah yang rajin, Hafalan Al-Qur’an kita, Hafalan Hadist kita, tetapi seberapa jauh kita telah berguna bagi masyarakat.

      Selanjutanya yang Kedua setelah kita memiliki kesadaran bahwa kita adalah sebaik-baik Ummat adalah adalah tercantum dalam Al-Alaq Ayat 1-5 yang artinya;

     “Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmu yang paling pemurah, yang telah mengajarkan manusia dengan perantara kalam, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui.”

      Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada kita untuk membaca dengan menyebut nama-NYA, membaca disini bukan hanya berupa membaca ayat-ayat Qouliyah tetapi juga ayat-ayat Kauniyah yakni alam dan segala isinya. Membaca merupakan sarana pembelajaran bagi manusia untuk dapat mendalami kualitas dirinya sehingga ia dapat menjaga perannya sebagai khalifah di bumi. Pendidikan dengan aktifitas membacanya merupakan hal penting bagi umat manusia dalam melakukan aktivisme sejarah. Jadi ketika kita sudah sadar bahwa kita adalah Khoiru Ummat maka kita secara otomatis kita adalah Kholifah fi Ard. Soo… Ketika kita menjadi Kholifah maka kita di perintahkan untuk membaca dalam artian yang lebih luas adalah kita harus meuntut ilmu (seperti yang kita lakukan sekarang ini menuntut ilmu di Universitas kita yang tercinta ini). Selain menuntut ilmu di kampus kita juga di tuntut untuk membaca ayat-ayat Kauniyah Allah yang ada di kampus. Soo…. Kiata harus mampu membaca berbagai problema dan fenomena politik yang ada di kampus kita ini… 
    
    Setelah kita sadar sebagai khoiru Ummah dan sadar bahwa menuntut ilmu, baik ilmu agama dan ilmu pengetahuan itu penting. Maka yang Terakhir adalah tertera dalam al-qur’an Q.S Al-Maa’un Ayat 1-7 : yang artinya:
   
   “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, itulah orang-orang yang telah menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang yang sholat, nyaitu orang yang lalai dari sholatnya, orang yang telah berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang yang berguna.”

      Ketika kita sadar bahwa kita adalah pemimpin yang beriman dan kita adalah seorang intelektual maka selanjutnya adalah sisi humanitas atau kemanusiaan kita yang harus di asah. Dalam penafsirannya Surat Al mau’un merupakan semangat yang dibawa oleh agama Islam sebagai agama yang memiliki praksis sosial di tengah arus peradaban manusia. Dalam surat ini Allah menyebutkan secara spesifik salah satu ciri orang yang mendustakan agama. Yakni yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Dimana ayat itu mempertegas muatan sosial di dalam kandungan Islam.

      Dalam ayat ini juga di singgung tentang Sholat dan Realitas social, Maksud dari arti sholat secara kualitatif adalah fungsi sholat sebagai transformasi sosial. Dimana sifat sholat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar harus benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Sehingga setiap upaya kejahatan sistematis yang menindas kaum mustadh’afiin dapat terelakkan. Hal ini yang menjadikan transendensi sebagai bagian yang menjiwai humanisasi dan liberasi. Kesadaran yang dibangun dalam ayat ini adalah teologi sebagai praksis sosial dalam melakukan transformasi peradaban umat. (Sani : 2011)

      Dari ketiga ayat di atas semuanya terangkum dalam tri kompetensi yaitu “ Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas”. Kalau saya boleh mengatakan bahwa dari ketiga ayat di atas telah terimplementasi dalam Trilogi Ikatan. Jadi ketika kita memilih Ikatan sebagai Organisasi untuk kita pilih maka kita harus bisa menjadikan agama islam sebagai agama kita kepada Allah, berdasarkan Ilmu Pengetahuan yang kita tekuni di masing-masing jurusan dan kemudian kita bias melakukan kontribusi kepada masyarakat sesuai dengan ilmu yang kita miliki.

      Jadi arah gerak dari Ikatan adalah menjadikan Agama Islam sebagai agama yang mengatur hubungan kita kepada Allah SWT, dalam implementasi kegiatannya kita bisa menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan juga Hadist-Hadist Rosul. Tetapi tidak hanya sekedar di hafal dan di bunyikan saja, tetapi bagaimana Hadist-Hadist itu bisa menjadi ladang amal kita, untuk di amalkan di masyarakat. Dalam konteks pembacaan Ayat-ayat Alloh ini kita juga harus sadar bahwa kita adalah Khoiru Ummah jadi kita harus memberikan kontribusi kita sebagai seorang pemimpin. Dalam konteks mahasiswa kita tidak boleh apolitis terhadap perpolitikan kampus, tetapi kita harus memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan dalam perpolitikan di kampus.

      Kemudian pengamalan dari intelektualitas kita dapat di implementasikan dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan bidang-bidang keilmuan masing-masing. Tetapi sesuai dengan Q.S Al-Alaq 1-5 maka dalam melakukan pembelajaran atau menuntut ilmu kita harus membawa nilai-nilai kenabian (profetik) agar bisa menjadikan ilmu itu menjadi bermanfaat bagi orang lain. Jadi ilmu yang kita peroleh dari bangku kuliyah itu juga harus memiliki manfaat bagi orang lain, paling tidak bagi orang di sekeliling kita dan lebih luasnya bagi Negara, bangsa dan agama. Keilmuan dari Ikatan ini bisa berupa kegiatan-kegiatan seperti membuat PKM, pelatihan Bahasa inggris, bisa juga wira usaha dan juga Filsafat (Filasafat adalah ponsadi dari system berpikir kita, soo…. mempelajari filsafat adalah sama pentingnya dengan mempelajari ayat-ayat Allah), dan juga Isu-isu Kebangsaan yang selama ini terjadi di Negara kita ini. Saya pikir kajian-kajian seperti itu akan membuat seorang kader ikatan menjadi kader yang memiliki jiwa Islamisme yang tinggi tetapi juga menciptakan kader yang memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi pula.

      Kader Ikatan adalah kader yang memiliki Ideologi Islam yang mantab dan juga memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi, maka selanjutnya yang harus kita amalkan adalah sisi humanitas kita, yang ter maktub dalam Q.S Al-Maa’un 1-7. Sebagai seorang kader yang telah ber ideology islam dan memiliki ilmu pengetahuan maka langkah selanjutnya adalah bagaimana Islam dan Ilmu kita itu bisa di implementasikan kepada lingkungan masyarakat, dan bisa memberikan solusi atas problem-problem yang mereka hadapi. Agar kita tidak menjadi kader  yang NATO (Not Action, Talk Only), maka kita sebagai kader harus mengamalkan Q.S Al-Maa’un tersebut. Dalam kegiatan Ikatan maka kita bisa melakukan kegiatan Bhakti Sosial dan juga kegiatan-kegiatan sosialisasi dan memberikan motivasi kepada anak-anak ayang kuarang beruntung untuk bisa mengenyam dunia pendidikan. Sisi humanitas ini adalah realitas dari ibadah dan ilmu yang kita miliki, kita di tuntut untuk bisa mengaplikasikannya kepada masyarakat.
  • Jadi seorang kader Ikatan tidak hanya banyak hafalan alqur’an dan hadist nya doank….
  • Seorang kader Ikatan tidak hanya memiliki IPK yang cum loade….
  • Kader Ikatan bukan orang yang aktif dalam bidang social dan apolitis dalam kampus…..
Tetapi seorang kader ikatan adalah orang yang mampu menggabungkan ketiga realitas di atas menjadi ter implementasi dalam kehidupan seorang kader.

      Tulisan singkat ini saya dedikasikan untuk diri saya pribadi khususnya, karena kita semua sedang memulai proses belajar untuk menjadi seorang kader Islam, kader bangsa, negaradan juga kader persyarikatan. Dan yang kedua saya dedikasikan untuk seluruh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Airlangga, kalian semua adalah Kakak-kakak dan saudara-saudara dan juga adik-adik bagi saya. Kita semua adalah keluarga besar yang dipertemukan oleh Allah dalam sebuah keluarga besar yaitu IMM Airlangga. Ketika kita sudah menjadi anggota dari IMM maka kita telah di ikat dalam sebuah Ikatan Ukhuwah, Ikatan Persaudaraan, B.Inggrisnya “We are together and We are Family Now, Than, Tomorrow and Forever.” (salah ya grammernya…. Sorry baru belajar hehe) Semoga tulisan ini bisa menjadikan motivasi bagi kita untuk lebih mantab dalam memperjuangkan agama Allah dalam organisasi kita yang tercinta “Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah”.

      Terakhir semoga tulisan ini bisa memberikan semangat untuk membuat tulisan-tulisan bagi Ikatan kita: Terutama kepada yang saya banggakan Ayunda Mbak Rimba, Mbak Maulida, Mbak Esti dan dan Kakanda Mas Jauhari agar bisa memberikan kontribusi berupa tulisan-tulisan ringan seperti ini. Seperti kita ketahui bahwa kita sangat minim sekali dalam hal tulis menulis. Dan kepada saudara-saudara ku yang sangat saya sayangi dan cintai Immawan Fuad Fahmi Hasan, Hafidzudin Ahmad, Andrea Fadli, Faqih dan Immawati Cyntia Amy P., Elfira Maya Adiba, Dek Immawati Lusiana Ulfa, Dyah Restiyani, Ruroh dan Ain. Dan semua kader baru yang memiliki semangat juang yang sudah tidak di ragukan lagi dan tidak mungkin bisa saya sebutkan satu-satu karena jumlah kalian sudah tidak bisa di hitung dengan jari lagi (untuk menghitungnya harus pinjam jari tetangga hehe). Saya harap dengan jumlah kita yang semakin meningkat ini tidak mengurangi kualitas keislaman kita, dan kita bisa berkontribusi reall dalam kampus kita khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

      Akhir kata Billahi Fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khoirot.

IMM Airlangga……….  Qum Fa’ang Dzir!!

Oleh: Ahmad Sholikin
*Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Airlangga